Headlines News :
Home » » Harga Komoditi Pertanian Terus Merosot

Harga Komoditi Pertanian Terus Merosot


Harga berbagai jenis komoditi hasil pertanian, seperti kelapa sawit, karet, jagung, nunga matahari hingga kedelai di Riau, terus merosot. Hal itu diakibatkan berkurangnya nilai ekspor serta kian sempitnya ruang pasar.

"Pemerosotan harga komoditi perkebunan ini telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, perlahan namun pasti. Kecenderungan itu disebabkan tingginya hasil panen di tingkat petani, sekaligus pangsa pasarnya terus berkurang," ungkap Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Hafiz, di Pekanbaru, Riau, Ahad (16/10).

Tingginya produksi serta menyempitnya pasar, juga diikuti penurunan nilai ekspor ke berbagai negara di Eropa.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ferry, juga mengakui kecenderungan penurunan harga-harga komoditi perkebunan.

"Penurunan harga berbagai komoditi hasil pertanian dan perkebunan tersebut sejauh ini memang kian dikeluhkan para petani lokal," ujarnya.

Penyebabnya, lanjutnya, selain menurunnya nilai ekspor minyak kelapa sawit mentah atau 'crude palm oil' (CPO) ke berbagai negara, juga dikarenakan dua bulan terakhir ini merupakan saatnya panen besar.

"Riau menghadapi panen besar untuk sejumlah bahan minyak nabati seperti jagung, bunga matahari dan kedelai," ujarnya.

Ia kemudian menunjuk kondisi memasuki pekan kedua Oktober 2011 ini, yakni terjadinya pemerosotan harga CPO.

"Jika sebelumnya sempat menjangkau Rp6.710,00 per kilogram (kg), dua pekan terakhir terus turun hingga pada angka Rp6.701,83 per kg," ungkapnya.

Kemudian, jenis tanda buah segar atau TBS, harganya cenderung fluktuatif. Namun, tidak lebih tinggi dari pekan sebelumnya.

"Yakni untuk TBS yang dihasilkan dari sawit yang berumur tiga tahun dipatok senilai Rp 997,24 per kg. Kemudian untuk yang berumur empat tahun bertengger di harga Rp 1.114,90, sedang yang berumur lima tahun dihargai sekitar Rp 1.193,60," paparnya.

Sementara itu, sawit berumur enam hingga sepuluh tahun, seharga Rp1.227,52 hingga Rp 1.394,29 per kg. "Masing-masing jenis menghadapi penurunann harga berkisar antara 30 hingga 300 poin (rupiah)," jelasnya.

Selanjutnya, harga komoditi lainnya mulai dari jagung, kedelai, gandum dan karet diakui Ferry juga mengalami kecenderungan harga menurun cukup signifikan.

"Bahkan mencapai Rp200 hingga Rp300 per kg-nya. Harga berbagai komoditi tersebut kemungkinan akan mulai stabil atau bahkan bisa saja harganya melonjak pada November dan Desember 2011 mendatang," harapnya.

Namun, menurutnya, itu tergantung dari nilai ekspor. "Jika nilai ekspor mengalami kecenderungan naik, maka harga komoditi di tingkat petani juga akan mengalami kecenderungan mananjak," pungkas Ferry.






Source : http://www.metrotvnews.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Blogger Themes

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. On deu Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template